Dengan gulungan benang-benang kata, kita 'kan merajut makna.

Kamis, 09 Januari 2020

Saat Inilah Kesempatan Kita


Sahabat , waktu yang kita miliki untuk di dunia ini sangatlah singkat.
Jika diringkas, waktu kita hanya terdiri dari kemarin, hari ini dan esok hari.
 Kemarin adalah masa lalu, sebuah waktu yang tak mungkin bisa kembali lagi, bagaimanapun caranya. Sedangkan masa kini adalah apa yang sedang kita hadapi sekarang. Lalu masa depan, adalah esok hari yang belum kita ketahui apa yang terjadi di dalamnya.

Zuhair ibnu Abi Sulma, Salah seorang penyair zaman jahiliyah pernah mengatakan,
"Wa a'lamu maa fil yaumi wal amsi qablahu, walaakinnani 'an 'ilmi maa fii ghodin 'ami. Dan diriku mengetahui apa yang terjadi hari ini dan kemarin. Namun, tentang apa yang akan terjadi esok hari, aku tidaklah mengetahuinya."

Begitulah hakikatnya, bahwa hidup kita berputar pada apa yang telah kita kerjakan, apa yang sedang kita kerjakan saat ini, dan apa yang akan kita kerjakan esok hari.

Fudhail bin ‘Iyadh, salah seorang ulama tabi'in mengatakan
“Kemarin adalah sebuah pengalaman, Hari ini adalah amal, Dan Esok adalah angan."

Maka dari itu, Sahabat. Hanya saat inilah kesempatan kita untuk beramal; mengerjakan segala sesuatu yang baik untuk kemaslahatan hidup kita di dunia ini dan di akhirat kelak.

Mari belajar dari masa lalu, agar kita tidak terjerumus dalam kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Lalu untuk masa depan, persiapkanlah yang terbaik untuk menyambutnya.

Marilah kerjakan apa yang bisa kita kerjakan hari ini dengan sebaik-baiknya. Jangan menunda-nunda dan mengatakan, "Nanti." Atau jangan pula kita katakan, "Besok saja."

Mari kita ingat apa yang Ibnu Umar katakan saat menjelaskan sebuah hadits,
“Jika kamu berada di sore hari, jangan menunggu waktu pagi dan jika kamu berada di pagi hari, jangan menunggu waktu sore.”
(HR Bukhari 6416)

Saat inilah kesempatan kita, Sahabat. Mari pergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

***
Salatiga, 09 Januari 2020

3 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Tentang Penulis

Foto saya
Aku bukan sesiapa. Hanya segores nama biasa. Mencoba 'tuk suratkan makna.