Jarak memisah raga
Waktu memisah jiwa
Tak bisa terhitung jarak yang memisah
Tak bisa terhisab waktu yang terlewat
Namun ini memang takdir-Nya
Memisah kita sebagai coba
Agar tak ada keraguan
Atas semua takdir indah-Nya
Di sini aku berdiri
Di tempat lain dirimu jua
Menatap langit berbintang yang sama
Menetra rembulan indah yang sama
Mengindra mentari yang sama
Bersujud di bumi yang sama
Menghadap kibat yang sama
Bermunajat hanya pada-Nya
Meminta serta berharap juga pada-Nya
Namun, dalam benak masih ada tanya
Siapakah dirimu?
***
Salatiga, 17 Januari 2020
Waktu memisah jiwa
Tak bisa terhitung jarak yang memisah
Tak bisa terhisab waktu yang terlewat
Namun ini memang takdir-Nya
Memisah kita sebagai coba
Agar tak ada keraguan
Atas semua takdir indah-Nya
Di sini aku berdiri
Di tempat lain dirimu jua
Menatap langit berbintang yang sama
Menetra rembulan indah yang sama
Mengindra mentari yang sama
Bersujud di bumi yang sama
Menghadap kibat yang sama
Bermunajat hanya pada-Nya
Meminta serta berharap juga pada-Nya
Namun, dalam benak masih ada tanya
Siapakah dirimu?
***
Salatiga, 17 Januari 2020
menarik, nice puisi, salam
BalasHapusTerimakasih
Hapus