Mungkin, dalam setiap apa yang menimpa diri,
kita berucap;
Aku akan bersabar
Aku akan tabah menerima semua ini
Aku rela dengan apa yang terjadi
Namun tak jarang, beberapa saat kemudian,
Ketika keadaan tak kunjung berubah
Diri meratap sedih
Memaki nasib yang tak kunjung membaik
Tanpa sadar, berubahlah apa yang diikrar semula
Tapi diri berkilah;
Sabar itu ada batasnya
Tak bisa selamanya aku bersabar
Tak semua dari kalian merasa apa yang kurasa
Mari sejenak kita memahami
Bahwa sesungguhnya sabar;
Ialah ketika lisan tak berucap, "Aku telah sabar"
Hakikatnya, sabar itu ketika;
Kita terima apa yang telah Allah gariskan
Dengan penuh keikhlasan
Salatiga, 29 Desember 2019
0 komentar:
Posting Komentar