Dalam hidup di dunia ini, setiap orang
menyikapinya dengan hal hal yang berbeda. Bagi yang meyakini bahwa hidup di
dunia ini hanyalah sementara saja dan merupakan tempat untuk menyiapkan bekal
menuju akhirat kelak, maka ia akan berusaha menjadikan hidupnya hanya untuk
mengabdi dan beribadah pada-Nya.
Allah berfirman,
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
(QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
Di lain sisi, ada pula yang menghabiskan
waktunya di dunia ini hanya untuk melakukan hal-hal yang tak bermanfaat serta
menyiakan waktu yang dimiliki olehnya. Sehingga, dia akan merugi di dunia
bahkan akhiratnya.
Dia lupa bahwasanya dunia hanyalah
permainan dan senda gurau belaka. Tidakkah kita memahami itu?
Allah berfirman,
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini,
selain dari permainan dan senda gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat iti
lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?"
(QS. Al An’am 32)
Ada pula, orang yang sangat membenci dunia
hingga ia tak mengambil sedikitpun dari apa yang Allah sediakan baginya di
dunia ini.
Padahal, Allah sudah menjelaskan di dalam
kitab suci-Nya,
"Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi."
(QS. Al Qashshash: 77)
Lalu, bagaimana seharusnya sikap kita
menghadapi dunia ini?
Jadilah orang yang mempergunakan dunia ini
sebagai sarana terbaik mengumpulkan bekal menuju akhirat yang kekal. Namun,
janganlah melupakan apa yang kita butuhkan di dunia ini.
Suatu ketika, ada seseorang mencela dunia
di hadapan Ali bin Abi Thalib, dia pun berkata;
"Dunia adalah negri kebenaran, bagi
yang membenarkannya. Negri keselamatan bagi yang memahaminya. Negri kekayaan
bagi yang berbekal darinya. Tempat turunnya wahyu Allah. Tempat sholat para
malaikatnya. Masjid para nabi-Nya. Tempat berdagang para wali-Nya. Mereka
mendapatkan keuntungan darinya Rahmat Allah dan memperoleh surga-Nya."
(Al Bayan Wa Tabyin: 2/190)
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu
memuji dunia dan mensifatinya bahwasanya dunia adalah negri kebaikan yang penuh
dengan manfaat bagi orang-orang yang beramal dengan kebenaran dan niat yang
baik. Negri keselamatan dari dosa dan kesalahan bagi yang mengetahui bahwasanya
dunia adalah jalan menuju akhirat. Di dalamnya kekayaan bagi orang yang
berbekal dengan ketakwaan. Lalu, Ali bin Abi Thalib mensifati dunia bahwasanya
ia adalah tempat turunnya wahyu Allah, tempat sholat para
malaikat-Nya, Tempat sujud para nabi dan
Rasul-Nya. Dan juga tempat bagi orang-orang yang ikhlas yang terdiri dari para
wali, orang-orang shalih yang beribadah pada Tuhannya. Allah memberi mereka
rahmat-Nya, dan memasukkan mereka ke dalam surga-Nya.
Maka, pergunakanlah waktu hidup di dunia
ini dengan sebaik-baiknya. ^^
0 komentar:
Posting Komentar