Dengan gulungan benang-benang kata, kita 'kan merajut makna.

Jumat, 31 Maret 2017

Bagaimanakah Menyikapi Dunia?



Dalam hidup di dunia ini, setiap orang menyikapinya dengan hal hal yang berbeda. Bagi yang meyakini bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara saja dan merupakan tempat untuk menyiapkan bekal menuju akhirat kelak, maka ia akan berusaha menjadikan hidupnya hanya untuk mengabdi dan beribadah pada-Nya.

Allah berfirman,
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” 
(QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)

Di lain sisi, ada pula yang menghabiskan waktunya di dunia ini hanya untuk melakukan hal-hal yang tak bermanfaat serta menyiakan waktu yang dimiliki olehnya. Sehingga, dia akan merugi di dunia bahkan akhiratnya.

Dia lupa bahwasanya dunia hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Tidakkah kita memahami itu?

Allah berfirman,
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari permainan dan senda gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat iti lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?"
(QS. Al An’am 32)

Ada pula, orang yang sangat membenci dunia hingga ia tak mengambil sedikitpun dari apa yang Allah sediakan baginya di dunia ini.

Padahal, Allah sudah menjelaskan di dalam kitab suci-Nya,
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi."
(QS. Al Qashshash: 77)

Lalu, bagaimana seharusnya sikap kita menghadapi dunia ini?
Jadilah orang yang mempergunakan dunia ini sebagai sarana terbaik mengumpulkan bekal menuju akhirat yang kekal. Namun, janganlah melupakan apa yang kita butuhkan di dunia ini.

Suatu ketika, ada seseorang mencela dunia di hadapan Ali bin Abi Thalib, dia pun berkata;
"Dunia adalah negri kebenaran, bagi yang membenarkannya. Negri keselamatan bagi yang memahaminya. Negri kekayaan bagi yang berbekal darinya. Tempat turunnya wahyu Allah. Tempat sholat para malaikatnya. Masjid para nabi-Nya. Tempat berdagang para wali-Nya. Mereka mendapatkan keuntungan darinya Rahmat Allah dan memperoleh surga-Nya."
(Al Bayan Wa Tabyin: 2/190)

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu memuji dunia dan mensifatinya bahwasanya dunia adalah negri kebaikan yang penuh dengan manfaat bagi orang-orang yang beramal dengan kebenaran dan niat yang baik. Negri keselamatan dari dosa dan kesalahan bagi yang mengetahui bahwasanya dunia adalah jalan menuju akhirat. Di dalamnya kekayaan bagi orang yang berbekal dengan ketakwaan. Lalu, Ali bin Abi Thalib mensifati dunia bahwasanya ia adalah tempat turunnya wahyu Allah, tempat sholat para
 malaikat-Nya, Tempat sujud para nabi dan Rasul-Nya. Dan juga tempat bagi orang-orang yang ikhlas yang terdiri dari para wali, orang-orang shalih yang beribadah pada Tuhannya. Allah memberi mereka rahmat-Nya, dan memasukkan mereka ke dalam surga-Nya. 

Maka, pergunakanlah waktu hidup di dunia ini dengan sebaik-baiknya. ^^

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Blog

GoresanPena Kehidupan. Diberdayakan oleh Blogger.

Tentang Penulis

Foto saya
Aku bukan sesiapa. Hanya segores nama biasa. Mencoba 'tuk suratkan makna.

Pengikut